Rabu, 23 Juli 2008

Tugas Ke-4 SP Filsafat Umum

1. Teori dan pemikiran Aristoteles tentang etika dan negara

Aristoteles mempunyai perhatian yang khusus terhadap masalah etika, karena etika bukan diperuntukan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai sebagai hukum kesusilaan. Menurut pendapatnya etika adalah sarana untuk mencapai kebahagiaan dan merupakan sebagai barang tertinggi dalam kehidupan. Etika dapat mendidik manusia supaya memiliki sifat yang pantas dalam segala perbuatan. Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa kebaikan terletak ditengah-tengah antara kedua ujung yang paling jauh. Contohnya pemberani adalah sifat yang baik diantara pengecut dan nekat. Seseorang harus pandai menguasai diri agar tidak terombang-ambing oleh hawa nafsunya sendiri.

Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila rakyatnya juga damai. Negara yang paling baik adalah negara dengan sistem demokrasi moderat, artinya sistem demokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.

2. Informasi tentang filsafat skolastik melalui 5 tokoh dan pendapatnya

Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari school yang berarti sekolah. Jadi, skolastik adalah aliran atau suatu hal yang berkaitan dengan sekolah. Salah satu dari pengertian filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama. Skolastik ini sebagai bagian dari kebudayaan abad pertengahan yang religius.

Peter Abaelardus

Peter Abaelardus dilahirkan di Le Pallet, Perancis. Ia mempunyai keperibadian yang keras dan pandangannya sangat tajam sehingga sering kali bertengkar dengan para ahli pikir dan pejabat gereja. Ia termasuk orang yang konseptualisme dan sarjana terkenal dalam sastra romantik sekaligus sebagai rasiolalistik, artinya peranan akal dapat menundukan peranan iman. Iman harusmau didahului oleh akal. Ia memberikan alasan bahwa berpikir itu berada diluar iman (diluar kepercayaan).

Albertinus Magnus

Albertinus dikenal sebagai seorang biarawan dan juga sebagai cendikiawan pada abad pertengahan. Ia lahir dengan nama Albert von Bollstadt yang juga dikenal sebagai doktor universalis dan doktor magnus. Pola pemikirannya meniru Ibnu Rusyd dalam menulis tentang Aristoteles. Dalam bidang pengetahuan, ia mengadakan penelitian dalam ilmu biologi dan ilmu kimia.

Thomas Aquinas

Nama sebenarnya adalah Santo Thomas Aquinas, yang berarti Thomas yang suci dari Aquinas. Selain menjadi ahli pikir ia juga seorang dokter gereja bangsa Italia. Ia lahir di Rocca Secca, Napoli, Italia. Ia merupakan tokoh terbesar skolatisisme. Karya Thomas Aquinas telah menandai taraf yang tinggi dari aliran skolatisisme pada abad pertengahan.

William Ockham

William Ockham merupakan ahli pikir Inggris yang beraliran skolastik. Ia berpendapat bahwa pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstaksi buatan tanpa kenyataan.

Nicolas Cusasus

Nicolas Cusasus adalah tokoh pemikir yang berada paling akhir masa skolastik. mwnurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal yaitu; lewat akal, indra, dan intuisi.


3. Tokoh Filosofi di zaman Renaissance

Leonardo da Vinci

Leonardo lahir pada tahun 1452 di kota Vinci, propinsi Firenze, Italia anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero asal kota Vinci.

Pada tahun 1476 tertuduh dengan kasus homoseksual dengan seorang model laki-laki berusia belasan tahun yang bernama Jacopo Saltarelli. Sehingga beberapa tahun itu Leonardo selalu berada di bawah pengawasan yang berwenang.

Pada usia belia, beliau sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze.Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati(Duke) di sana.Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma

Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangeo dalam merancang katedral Santo Petrus.Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman. Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.

Mahakaryanya, Jamuan Terakhir(The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.

Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.

Setelah wafatnya, sangat kuat ditengarai bahwa beliau pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat. Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'. Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan sundal diperistri oleh Yesus.

Niccolo Machiavelli

Niccolò Machiavelli (3 Mei 146921 Juni 1527) adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans. Dua bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio) dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik di masa itu.

Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seorang seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.

Nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk, untuk menghalalkan cara untuk mencapai tujuan. Orang yang melakukan tindakan seperti ini disebut makiavelis.

Michelangelo Buonarroti'

Michaelangelo Buonarroti' atau nama lengkapnya dalam bahasa Italia Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel; dalam bahasa Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) (6 Maret, 1475 - 18 Februari, 1564) adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance.

Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Sistine's Chapel.

Sabtu, 19 Juli 2008

Tugas Ketiga Filsafat Umum: 5 filsuf terkemuka yunani serta buah pikirannya.

1. Plato

Plato (427-347 SM) dilahirkan di lingkungan keluarga bangsawan kota Athena. Semenjak muda ia sangat mengagumi Socrates (470-399), seorang filsuf yang menentang ajaran para sofis, sehingga pemikiran Plato sangat dipengaruhi sosok yang di kemudian hari menjadi gurunya tersebut. Plato memiliki bakat yang sangat besar untuk menjadi pengarang, terbukti hingga saat ini setidaknya 24 dialog Plato dianggap sebagai kesusastraan dunia. Sebagaimana Socrates, Plato selalu mengadakan percakapan dengan warga Athena untuk menuliskan pikiran-pikirannya. Pada tahun 387 SM Plato mendirikan sekolah filsafat yang dinamakannya Akademia (Bertness.1979: 12).

Salah satu pemikiran pemikiran Plato yang terkenal ialah pandangannya mengenai realitas. Menurutnya realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia: dunia yang terbuka bagi rasio dan dunia yang hanya terbuka bagi panca indra. Dunia pertama terdiri atas idea-idea dan dunia berikutnya ialah dunia jasmani. Bahkan pemikiran Plato tersebut bahkan berhasil mendamaikan pertentangan antara pemikiran Hera Kleitos dan Parmenides(Bartness.1979:14).

Pandangan Plato mengenai mimesis sangat dipengaruhi oleh pandangannya mengenai konsep Idea-idea yang kemudian mempengaruhi bagaimana pandangannya mengenai seni.

Plato menganggap Idea yang dimiliki manusia terhadap suatu hal merupakan sesuatu yang sempurna dan tidak dapat berubah. Idea merupakan dunia ideal yang terdapat pada manusia. Idea oleh manusia hanya dapat diketahui melalui rasio,tidak mungkin untuk dilihat atau disentuh dengan panca indra. Idea bagi Plato adalah hal yang tetap atau tidak dapat berubah, misalnya idea mengenai bentuk segitiga, ia hanya satu tetapi dapat ditransformasikan dalam bentuk segitiga yang terbuat dari kayu dengan jumlah lebih dari satu . Idea mengenai segitiga tersebut tidak dapat berubah, tetapi segitiga yang terbuat dari kayu bisa berubah (Bertnens1979:13).

Berdasarkan pandangan Plato mengenai konsep Idea tersebut, Plato sangat memandang rendah seniman dan penyair dalam bukunya yang berjudul Republic bagian kesepuluh. Bahkan ia mengusir seniman dan sastrawan dari negerinya. Karena menganggap seniman dan sastrawan tidak berguna bagi Athena, mereka dianggap hanya akan meninggikan nafsu dan emosi saja. Pandangan tersebut muncul karena mimesis yang dilakukan oleh seniman dan sastrawan hanya akan menghasilkan khayalan tentang kenyataan dan tetap jauh dari ‘kebenaran’. Seluruh barang yang dihasilkan manusia menurut Plato hanya merupakan copy dari Idea, sehingga barang tersebut tidak akan pernah sesempurna bentuk aslinya (dalam Idea-Idea mengenai barang tersebut). Sekalipun begitu bagi Plato seorang tukang lebih mulia dari pada seniman atau penyair. Seorang tukang yang membuat kursi, meja, lemari dan lain sebagainya mampu menghadirkan Idea ke dalam bentuk yang dapat disentuh panca indra. Sedangkan penyair dan seniman hanya menjiplak kenyataan yang dapat disentuh panca indra (seperti yang dihasilkan tukang), mereka oleh Plato hanya dianggap menjiplak dari jiplakan (Luxemberg:16).

Menurut Plato mimesis hanya terikat pada ide pendekatan. Tidak pernah menghasilkan kopi sungguhan, mimesis hanya mampu menyarankan tataran yang lebih tinggi. Mimesis yang dilakukan oleh seniman dan sastrawan tidak mungkin mengacu secara langsung terhadap dunia ideal. (Teew.1984:220). Hal itu disebabkan pandangan Plato bahwa seni dan sastra hanya mengacu kepada sesuatu yang ada secara faktual seperti yang telah disebutkan di muka. Bahkan seperti yang telah dijelaskan di muka, Plato mengatakan bila seni hanya menimbulkan nafsu karena cenderung menghimbau emosi, bukan rasio (Teew. 1984:221).


2.
Aristoteles

Aristoteles (384-322) berasal dari Stegeira di daerah Tharke, Yunani Utara. Ia belajar di sekolah filsafat yang didirikan Plato dan tinggal di Akademia hingga Plato meninggal dunia. Dua tahun kemudian Aristoteles diangkat sebagai guru pribadi Alexander Agung, barulah setelah Alexander Agung dilantik sebagai raja ia mendirikan sekolah yang dinamakannya Lykeion. Sebagaimana Plato yang sangat mengagumi gurunya, Aristoteles pun sangat mengagumi Plato sebagai pemikir dan sastrawan meskipun dalam filsafatnya Aristoteles menempuh jalan sendiri. Aristotels mengatakan bahwa Plato adalah sahabatnya, tetapi kebenaran lebih akrab dengannya (Bartness.1979:14).

Minat-minat Aristoteles terentang meliputi bidang alamiah dan manusia, termasuk didalamnya etika dan metafisika. Ia merupakan filsuf terkemuka dan terbesar. Asumsi ini dibuktikan berabad-abad melampaui zamannya, sehingga tulisan-tulisannya merupakan basis filsafat alamiah hingga abad ke-17, meskipun tetap terhindarkan adanya kesalah pahaman dan tulisannya pernah digunakan untuk menyusun dogma yang steril. Perbedaan pandangan antara dirinya dan Plato diawali oleh soal-soal mendasar (Jerome R. Rafertsz.2007:12-13).

Aristoteles menyatakan kritik yang sangat tajam terhadap pandangan Plato mengenai konsep Idea-idea. Ia bahkan menawarkan konsep baru yang dikemudian hari dinamakan hilemorfisme sebagai alternative bagi ajaran Plato mengenai Idea-idea (Bartness.1979: 15). Sekalipun demikian tidak dapat disangsikan Aristoteles tetap berutang budi kepada Plato karena dialah yang pertama kali mengungkap tentang idea-idea.

Aristoteles adalah seorang pelopor penentangan pandangan Plato tentang mimesis, yang berarti juga menentang pandangan rendah Plato terhadap seni. Apabila Plato beranggapan bahwa seni hanya merendahkan manusia karena menghimbau nafsu dan emosi, Aristoteles justru menganggap seni sebagai sesuatu yang bisa meninggikan akal budi. Teew (1984: 221) mengatakan bila Aristoteles memandang seni sebai katharsis, penyucian terhadap jiwa. Karya seni oleh Aristoteles dianggap menimbulkan kekhawatiran dan rasa khas kasihan yang dapat membebaskan dari nafsu rendah penikmatnya.

Aristoteles menganggap seniman dan sastrawan yang melakukan mimesis tidak semata-mata menjiplak kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif untuk menghasilkan kebaruan. Seniman dan sastrawan menghasilkan suatu bentuk baru dari kenyataan indrawi yang diperolehnya. Dalam bukunya yang berjudul Poetica (via Luxemberg.1989:17), Aristoteles mengemukakakan bahwa sastra bukan copy (sebagaimana uraian Plato) melainkan suatu ungkapan mengenai “universalia” (konsep-konsep umum). Dari kenyataan yang menampakkan diri kacau balau seorang seniman atau penyair memelih beberapa unsur untuk kemudian diciptakan kembali menjadi ‘kodrat manusia yang abadi’, kebenaran yang universal. Itulah yang membuat Aristoteles dengan keras berpendapat bahwa seniman dan sastrawan jauh lebih tingi dari tukang kayu dan tukang-tukang lainnya.

Pandangan positif Aristoteles terhadap seni dan mimesis dipengaruhi oleh pemikirannya terhadap ‘ada’ dan Idea-Idea. Aristoteles menganggap Idea-idea manusia bukan sebagai kenyataan. Jika Plato beranggapan bahwa hanya idea-lah yang tidak dapat berubah, Aristoteles justru mengatakan bahwa yang tidak dapat berubah (tetap) adalah benda-benda jasmani itu sendiri. Benda jasmani oleh Aristoteles diklasifikasikan ke dalam dua kategori, bentuk dan kategori. Bentuk adalah wujud suatu hal sedangkan materi adalah bahan untuk membuat bentuk tersebut, dengan kata lain bentuk dan meteri adalah suatu kesatuan (Bertens.1979: 13).


3. Pythagoras

Mengenai riwayat hidupnya, ia dilahirkan di Pulau Samos, Ionia. Tanggal dan tahunnya tidak diketahui secara pasti. ia juga tidak meninggalkan tulisan-tulisan sehingga apa yang diketahui tentang Pythagoras diperlukan kesaksian-kesaksian. Menurut Aristoxenos seorang murid Aristoteles, Pythagoras pindah ke kota Kroton, Italia selatan karena tidak setuju oleh pemerintahan Polycrates yang bersifat tirani. Dikota ini ia mendirikan sekolah agama, selama 20 tahun ia di Kroton, kemudian ia pindah ke Metapontion dan meninggal di kota ini.

Pemikirannya, substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan sistematis. Bilangan merupakan intisari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda (number rules the universe=bilangan memerintah jagat raya). ia juga mengembangkan pokok soal matematik yang termasuk teori bilangan. Pemikirannya tentang bilangan adalah bahwa setiap bilangan dasar 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri. Satu adalah asal mula segala sesuatu sepuluh dan sepuluh adalah bilangan sempurna. Bilangan gasal lebih sempurna dari bilangan genap dan identik dengan finite (terbatas).

Pythagoras juga mengatakan bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam musik. Keharmonisan dapat tercapai dengan menggabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti; laki-laki dengan perempuan, gasal dengan genap, dll. Kearifan yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan saja dan tidak dimiliki oleh manusia.


4. Thales

Thales adalah salah satu dari tujuh orang bijaksana. Thales digelari sebagai The Father of Philosophy oleh Aristoleles. Ia juga menjadi penasehat teknis ke-12 kota Ionia. salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM.

Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, filsafat dasar, dan struktur komposisi alam semesta. Menurut pendapatnya, semua yang berasal dari air sabagai materi dasar kosmik.

Sebagai ilmuan pada masa itu ia juga mempelajari magnetisme dan listrik, yang merupakan pokok soal fisika. Ia juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga samakaki sama besarnya. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga sebagai the father of deductive reasoning (bapak penalaran deduktif).

Menurut Thales, alam semesta ini berasal dari air dan semuanya kembali menjadi air. Bahwa bumi terletak di atas air dan bumi merupakan bahan yang muncul dari air dan terapung diatasnya.


5. Socrates

Socrates adalh seorang anak pemahat yang bernama Sophroniscos dan ibunya adalah seorang bidan yang bernama Phainarete. Istri Socrates bernama Xantipe, yang dikenal sebagai seorang wanita yang judes (galak dan keras). Socrates berasal dari keluarga yang kaya, ia mendapatkan pendidikan dengan baik. Ia pernah menjadi prajurit Athena, ia dikenal sebagai prajurit yang gagah berani. Namun ia tidak suka terhadap urusan politik, karena itu kemudian ia berfilsafat. Ia memusatkan objek filsafatnya pada manusia. Ia juga mengajarkan buah pikirannya kepada anak-anak muridnya. dalam mengajarkan, Socretes tidak pernah memungut biaya apapun, tidak seperti kaum sofis. Namun, pada suatu hari ia dituduh bahwa ajarannya telah merusak moral para pemuda dan menentang kepercayaan negara. Karena tuduhan itu, ia ditangkap dan dihukum mati dengan minum racun pada umur 70 tahun (599).

Pemikiran Socrates adalah tentang keutamaan moral. Sejak muda Socretes telah terlihat sifat kebijaksanaannya, karena selain ia cerdas, juga setiap perilakunya dituntun oleh suara batin (diamon) yang selalu membisikan dan menuntun kearah keutamaan moral. Cara Socrates memberikan pelajaran kepada anak muridnya adalah dengan cara dialog (tanya-jawab), yang bertugas untuk mengupas kebenaran ilmu. Menurutnya pengetahuan sejati atau pengertia sejati sangat penting dalam keutamaan moral. Barang siapa yang mempunyai pengertian sejati berarti memiliki kebajikan atau keutamaan moral berarti pula memiliki kesempurnaan manusia sebagai manusia.

Tugas Kedua Filsafat Umum: Mencari sumber lain yang memberi makna tentang "philos", "sophos", philein", dan "sophia" serta manfaat belajar filsafat.


Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia yang terdiri dari dua suku kata yakni philos yang berarti cinta, atau philia yang berarti persahabatan, dan kata sophos yang berarti inteligensi, kebijaksanaan, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan.

Imam Bernadib menganggap bahwa kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia dan philosophos. Kata ini terambil dari kata philos dan sophia atau philos dan sophos. Philos berarti cinta dan sophia atau sophos berarti kebijaksanaan, pengetahuan dan hikmah. Seseorang dapat disebut telah berfilsafat menurut Bernadib, apabila seluruh ucapan dan perilakunya mengandung makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, cinta terhadap pengetahuan dan cinta terhadap hikmah.

Menurut Harun Nasution, falsafat berasal dari bahasa Yunani yang tersusun dari dua kata, yakni philein dalam arti cinta dan sophos dalam arti hikmat (wisdom).

Manfaat belajar filsafat bagi seorang akademisi adalah kita dapat mengerti tentang apa itu filsafat dan dapat mengajarkan berfikir untuk mencari solusi dari suatu masalah yang dihadapi.


Senin, 14 Juli 2008

FILSAFAT UMUM

TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

Teori Sigmund Freud terbagi tiga, yaitu:
1. Id
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Id bersifat biologis. Contohnya jika seseorang lapar maka ia harus segera memenuhi keinginannya dimana pun ia berada tanpa memperdulikan tempat. Jadi id bertindak tanpa melihat situasi dan kondisi.
2. Ego
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Contohnya jika sesorang sedang berada didalam kelas dalam kondisi lapar, kemudian id muncul dan ego mengontrol id. jadi, orang tersebut menunda keinginannya sampai pelajaran sesesai, kemudian setelah itu baru memenuhi keinginannya. Ego bersifat psikologis.
3. Superego
Superego berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Jika seseorang ingin membeli makanan yang ia inginkan, ia tidak hanya berfikir enaknya makanan itu saja, tetapi ia memikirkan apakah makanan itu baik atau tidak untuk kesehatannya dan halal atau tidaknya. Superego juga bersifat sosiologis, karena superego terbentuk dari bagaimana didikan orangtua. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.

FILSAFAT UMUM

TEORI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW

Teori kebutuhan Maslow dimulai dengan memenuhi kebutuhan yang terpenting dahulu lalu menuju kepada kebutuhan yang selanjutnya.

Lima teori kebutuhan dasar Maslow
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan terpenting manusia yang harus diutamakan untuk menunjang kehidupan. Contohnya adalah pangan/makanan, sandang/pakaian, papan/rumah, dan kebutuhan biologisnya seperti bernafas, buang air kecil, buang air besar, dan sebagainya. Jika seseorang ingin menjalankan aktivitas, kebutuhan inilah yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar dapat berhasil menjalankan aktivitasnya. Manusia tanpa memenuhi kebutuhan makan dan minumnya tidak akan dapat melangsungkan hidup. Jika seseorang ingin melakukan sebuah pekerjaan dengan keadaan perut lapar, orang itu tidak dapat berkonsentrasi melakukan pekerjaannya dengan baik.
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatanSetelah memenuhi kebutuhan fisiologisnya manusia memerlukan kebutuhan yang kedua ini untuk dapat hidup bahagia. Contohnya adalah bebas dari teror, bebas dari rasa sakit, bebas ancaman. Seseorang tidak akan dapat hidup dengan aman dan nyaman, jika ia mendapatkan ancaman atau teror dari orang lain.
3. Kebutuhan sosial
Setelah kebutuhan keamanan dan keselamatan, yang selanjutnya adalah kebutuhan sosial. Contohnya adalah memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain sebagainya. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, manusia perlu bersosialisasi untuk dapat menjalankan kehidupannya dengan layak.
4. Kebutuhan penghargaan.
Selanjutnya adalah kebutuhan penghargaan. Dengan kebutuhan ini seseorang dapat memuaskan batinnya. Contohnya adalah pujian, tanda jasa, piagam, hadiah, dan lain sebagainya. Jika seseorang mendapatkan hal demikian, orang itu akan merasa senang dan bangga atas usaha yang telah ia lakukan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
Dan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri. contohnya adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya. Manusia mempunyai hak untuk melakukan apa saja sesuka hatinya, selama dalam batas yang wajar dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. dan ia juga mampunyai hak untuk mengembangkan bakat dan minatnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Jadi, dalam teori hirarki kebutuhan dasar Abraham Maslow, yang terpenting adalah kebutuhan fisiologis (makan). karena untuk memenuhi kebutuhan yang lain, kebutuhan inilah yang harus dipenuhi terlebih dahulu, demi memperlancar kelangsungan hidup.


Senin, 26 Mei 2008

KONTRUKTIVISME

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.

Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:

1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.

2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuan mereka.

3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.

4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.

5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.

6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik minat pelajar.

Menurut teori ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan didalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan dalam proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan, siswa itu sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.

ESSENSIALISME

Tujuan Essensialisme

Meningkatkan perkembangan intelektual individu, mendidik peserta didik untuk menjadi kompetan.

Pemikiran Essensialisme

Essensialisme mempunyai tinjauan mengenai pendidikan yang berbeda dengan progressivisme. Kalau progressivisme menganggap bahwa banyak hal yang mempunyai sifat yang serba fleksibel dan nilai-nilai yang dapat berubah serta berkembang, essensialisme menganggap bahwa dasar pijak semacam ini kurang tepat. Dalam pendidikan, fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menjadikan timbulnya pandangan yang berubah-ubah, pelaksanaan yang kurang stabil dan tidak menentu.

Pendidikan yang bersendikan tata nilai-nilai yang bersifat demikian ini dapat menjadikan pendidikan itu sendiri kehilangan arah. Dengan demikian, pendidikan haruslah bersendikan pada nilai-nilai yang dapat mendatangkan stabilitas. Agar dapat terpenuhi maksud tersebut nilai-nilai itu perlu dipilih agar mempunyai tata yang jelas dan yang telah teruji oleh waktu. Dengan demikian, prinsip essensialisme menghen­daki agar landasan-landasan pendidikan adalah nilai-nilai yang essen­sial dan bersifat menuntun.

Nilai dalam Essensialisme adalah membantu peserta didik berfikir rasional, tidak terlalu berakar pada masa lalu, memperhatikan hal-hal yang kontemporer, memusatkan keunggulan, bukan kecukupan pemilikan nilai-nilai tradisional. Teori ini mementingkan mata pelajaran dari pada proses.

PROGRESIVISME

Tujuan Progresivisme

Meningkatkan masyarakat sosial demokratis.

Pemikiran Progresivisme

Progresivisme merupakan pendidikan yang berpusat pada siswa dan memberi penekanan lebih besar pada kreativitas, aktivitas, belajar “naturalistik”, hasil belajar “dunia nyata”, dan juga pengalaman teman sebaya.

Teori Dewey tentang sekolah adalah “Progresivisme” yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya dari pada mata pelajaran itu sendiri. Maka munculah “child centered curriculum” dan “child centered school”. Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya “my pedagogical creed”, bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang. Jadi aplikasi ide Dewey adalah anak-anak banyak berpartisipasi dalam kegiatan fisik dulu, baru peminatan.

Asas belajar

Pandangan mengenai belajar, filsafat progresivisme mempunyai konsep bahwa anak didik mempunyai akal dan kecerdasan sebagai potensi yang merupakan suatu kelebihan dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain. Kelebihan anak didik memiliki potensi akal dan kecerdasan dengan sifat kreatif dan dinamis, anak didik mempunyai bekal untuk menghadapi dan memecahkan problema-problemanya.

Pendidikan sebagai wahana yang paling efektif dalam melaksanakan proses pendidikan tentulah berorientasi kepada sifat dan hakikat anak didik sebagai manusia yang berkembang. Usaha-usaha yang dilakukan adalah bagaimana menciptakan kondisi edukatif, memberikan motivasi-motivasi dan stimuli-stimuli sehingga akal dan kecerdasan anak didik dapat difungsikan dan berkembang dengan baik.

John Dewey memandang bahwa pendidikan sebagai proses dan sosialisasi. Artinya disini sebagai proses pertumbuhan dan proses dimana anak didik dapat mengambil kejadian-kejadian dari pengalaman lingkungan sekitarnya. Maka dari itu dinding pemisah antara sekolah dan masyarakat perlu dihapuskan, sebab belajar yang baik tidak cukup disekolah saja.

Jadi sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar. Artinya sekolah adalah bagian dari masyarakat. Untuk itu sekolah harus dapat mengupayakan pelestarian karakteristik dan kekhasan lingkungan sekolah sekitar atau daerah dimana lingkungan itu berada. Untuk dapat melestarikan usaha ini, sekolah harus menyajikan program pendidikan yang dapat memberikan wawasan kepada anak didik tentang apa yang menjadi karakteristik atau kekhususan daerah itu. Untuk itulah filsafat progresivisme menghendaki isi pendidikan dengan bentuk belajar “sekolah sambil berbuar” atau “learning by doing”.

Tegasnya, akal dan kecerdasan anak didik harus dikembangkan dengan baik. Perlu diketahui bahwa sekolah bukan hanya berfungsi sebagai transfer of knowledge atau pemindahan pengetahuan akan tetapi sekolah juga berfungsi sebagai transfer of value atau pemindahan nilai-nilai, sehingga anak menjadi trampil dan berintelektual baik secara fisik maupun psikis. Untuk itulah sekat antara sekolah dengan masyarakat harus dihilangkan.

John Locke mengemukakan, bahwa sekolah hendaknya ditujukan untuk kepentingan pendidikan anak. Kemudian Jean Jacques Rosseau menyatakan anak harus dididik sesuai dengan alamnya, jangan dipandang dari sudut orang dewasa. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, tetapi anak adalah anak dengan dunianya sendiri, yaitu berlainan sekali dengan alam orang dewasa.

Hal yang harus diperhatikan guru adalah "anak didik bukan manusia dewasa yang kecil" yang dapat diperlakukan sebagaimana layaknya orang dewasa. Guru harus mengetahui tahap-tahap perkembangan anak didik lewat ilmu psikologi pendidikan. Sehingga guru akan dapat mengetahui kapan dan saat bagaimana materi itu diajarkan. Pertolongan pendidikan dilaksanakan selangkah demi selangkah (step by step) sesuai dengan tingkat dan perkembangan psikologis anak.
Di samping itu, anak didik harus diberi kemerdekaan dan kebebasan untuk bersikap dan berbuat sesuai dengan cara dan kemampuannya masing-masing dalam upaya meningkatkan kecerdasan dan daya kreasi anak. Untuk itu pendidikan hendaklah yang progresive. Di sini prinsip kebebasan prilaku, di mana anak sebagai subyek pendidikan, sedangkan guru sebagai pelayan siswa.

Hal ini menunjukan bahwa John Dewey ingin mengubah bentuk pengajaran tradisional dimana ditandai dengan sifat verbalisme dimana terdapat cara belajar DDCH atau duduk, dengar, catat, hafal, murid bersifat reseptif dan pasif saja. Hanya dengan menerima pengetahuan sebanyak-banyaknya dari guru, tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Guru mendominasi kegiatan belajar, tanpa memberikan kebebasan kepada murid untuk bersifat dan berbuat. Menjadi pendidikan yang progresif, yaitu tujuan pendidikan hendaklah diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus menerus. Pendidikan bukanlah hanya menyampaikan pengetahuan kepada anak didik saja, melainkan yang terpenting ialah melatih kemampuan berpikir secara ilmiah. Semua itu dilakukan oleh pendidikan agar orang dapat maju atau mengalami progress. Dengan demikian orang akan dapat bertindak dengan intelegen sesuai dengan tuntutan dari lingkungan

Dari uraian di atas, dapatlah diambil suatu konklusi asas progresivisme dalam belajar bertitik tolak dari asumsi bahwa anak didik bukan manusia kecil, tetapi manusia seutuhnya yang mempunyai potensi untuk berkembang, setiap anak didik berbeda kemampuannya, individu atau anak didik adalah insan yang aktif kreatif dan dinamis dan anak didik punya motivasi untuk memenuhi kebutuhannya.

Kurikulum Progresivisme

Selain kemajuan atau progres, lingkungan dan pengalaman mendapatkan perhatian yang cukup dari progresivisme. Untuk itu filsafat progresivisme menunjukkan dengan konsep dasarnya sejenis kurikulum yang program pengajarannya dapat mempengaruhi anak belajar secara edukatif baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, tentunya dibutuhkan sekolah yang baik dan kurikulum yang baik pula.

Pendidikan dilaksanakan di sekolah dengan anggapan bahwa sekolah dipercaya oleh masyarakat untuk membantu perkembangan pribadi anak. Faktor anak merupakan faktor yang cukup urgen (penting), karena sekolah didirikan untuk anak. Karena itu hak pribadi anak perlu diutamakan, bukan diciptakan sekehendak yang mendidiknya. Dengan kata lain anak hendaknya dijadikan sebagai subyek pendidikan bukan sebagai obyek pendidikan.

Untuk memenuhi keutuhan tersebut, maka filsafat progresivisme menghendaki jenis kurikulum yang bersifat luwes (fleksibel) dan terbuka. Jadi kurikulum itu bisa diubah dan dibentuk sesuai dengan zamannya. Sekolah didirikan karena tidak mempunyai orangtua atau masyarakat untuk mendidik anak. Karena itu kurikulum harus dapat mewadahi aspirasi anak, orangtua serta masyarakat. Maka kurikulum yang edukatif dan eksperimental dapat memenuhi tuntutan itu. Sifat kurikulumnya adalah kurikulum yang dapat direvisi dan jenisnya yang memadai, yaitu yang bersifat eksperimental atau tipe Core Curriculum.

Progresivisme tidak menghendaki adanya mata pelajaran yang diberikan terpisah, melainkan harus terintegrasi dalam unit. Dengan demikian core curriculum mengandung ciri-ciri integrated curriculum, metode yang diutamakan yaitu problem solving.

Dengan adanya mata pelajaran yang terintegrasi dalam unit, diharapkan anak dapat berkembang secara fisik maupun psikis dan dapat menjangkau aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dengan berlandaskan sekolah sambil berbuat inilah praktek kerja di laboratorium, di bengkel, di kebun (Iapangan) merupakan kegiatan belajar yang dianjurkan dalam rangka terlaksananya learning by doing. Dalam hal ini, filsafat progresivisme ingin membentuk keluaran (out-put) yang dihasilkan dari pendidikan di sekolah yang memiliki keahlian dan kecakapan yang langsung dapat diterapkan di masyarakat luas.

PARENNIALISME

Pemikiran Parennialisme dalam pendidikan

Parennialisme adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap gerakan pendidikan Progresivisme yang mengingkari supernatural. Parennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu ada dan bahwa pendidikan itu hendaknya merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut.

Nilai pada parennialisme berakar pada masa lalu, nilai formatif ideal masyarakat, absolute dan universal (tidak terikat oleh ruang dan waktu), mutlak, dan universal.

Tujuan pendidikan menurut Parennialisme

Membantu anak menyingkap dan menenamkan kebenaran-kebenaran hakiki. Oleh karena kebenaran-kebenaran tersebut universal dan konstan, maka hendaknya menjadi tujuan-tujuan pendidikan yang murni. Kebenaran-kebenaran hakiki dapat dicapai dengan sebaik-baiknya melalui:

1. Latihan intelektual secara cermat untuk melatih pikiran, dan

2. Latihan karakter sebagai suatu cara mengembangkan manusia spiritual.

Materi kurikulum

Berpusat pada mata pelajaran, pendidikan ideal, latihan mental dalam bentuk diskusi, analisis buku melalui pembacaan buku-buku yang tergolong karya-karya besar, dan pemikir-pemikir besar.

Dalam bidang pengajaran

1. Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar dikelas.

2. Guru hendaknya orang yang telah menguasai suatu cabang, seorang guru yang ahli (a master teacher) bertugas membimbing diskusi yang akan memudahkan siswa menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang tepat, dan wataknya tanpa cela. Guru dipandang sebagai orang yang memiliki otoritas dalam suatu bidang pengetahuan dan keahliannya tidak diragukan.

Beberapa pandangan tokoh parennialisme terhadap pendidikan:

1. Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan, dan akal. (Plato)

2. Perkembangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat untuk , mencapainya. (Aristoteles)

3. Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)

Rabu, 23 April 2008

Teori Pendidikan Jean Jacques Rousseau

JEAN-JACQUES ROUSSEAU 1712-1778

Lahir di Jenewa, Swiss, filosof tenar Jean-Jacques Rousseau ini. Malang menimpa, bundanya hembuskan napas teraklrir tak lama sesudah melahirkannya. Rupanya, nasib buruk masih terus membuntuti: di umur sepuluh tahun ayahnya diusir dan meninggalkan Jenewa dan hiduplah Rousseau seorang diri. Kemudian Rousseau sendiri meninggalkan Jenewa tahun 1728 ketika umurnya menginjak enam belas tahun. Bertahun Rousseau awam seawam-awamnya, tak terkenal namanya samasekali, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, dan bekerja di satu tempat dan pindah kerja di tempat lain. Di sela-sela itu dia terlibat percintaan dengan banyak wanita, antara lain dengan Therese Levasseur yang ujungujungnya punya lima anak di luar perkawinan. Dia tempatkan kelima anak itu di asrama anak-anak yang tidak ketahuan bapak-ibunya. (Tatkala usianya mencapai lima puluh tahun, Therese dinikahinya betul-betul).

Pada tahun 1750 --di umur tiga puluh delapan-- mendadak Rousseau jadi tenar. Akademi Dijon menawarkan hadiah esai terbaik tentang pokok soal: apakah seni dan ilmu pengetahuan memang punya manfaat buat kemanusiaan, berhasil dapat hadiah pertama. Sesudah itu namanya melangit. Beruntun muncullah karya-karya lainnya, termasuk Discourse on the Origin of Inequality (1755); La nouvelle Heloise (1761); Emile (1762); The Social Contract (1762); Confessions (1770) yang kesemuanya itu melambungkan kemasyhurannya. Tambahan lagi, karena Rousseau suka musik, dia menggubah dua opera masing-masing Les muses galantes dan Le devin du village.

Kendati mulanya Rousseau sahabat sejumlah penulis pembaharu Perancis --termasuk Denis Diderot dan Jean d'Alambert, jalan pikirannya segera bersimpang jalan tajam dengan mereka. Karena Rousseau menentang rencana Voltaire mendirikan sebuah teater di Jenewa (Rousseau bersikeras bahwa teater merupakan sekolah yang membejatkan moral), Rousseau dibenci habis-habisan oleh Voltaire. Disamping itu, citra rasa Rousseau berbeda amat dengan rasionalisme Voltaire dan kaum Encyclopedist. Mulai tahun 1762 dan seterusnya, Rousseau menghadapi kesulitan dengan pihak penguasa karena tulisan-tulisan politiknya. Beberapa kawan dekatnya mulai menjauh darinya dan bersamaan dengan saat itulah Rousseau tampak mengalami kelainan jiwa. Meskipun sejumlah orang masih bersahabat dengannya, Rousseau bersikap bermusuhan dengan mereka karena sifatnya sudah menjadi penuh curiga dan kasar. Selama dua puluh tahun sisa hidupnya, dia umumnya menjadi orang penuh benci dan kecewa serta dirundung kemurungan tak bahagia. Dia meninggal dunia 1778 di Ermenonville Perancis.

Tulisan-tulisan Rousseau orang bilang merupakan faktor penting bagi pertumbuhan sosialisme, romantisme, totaliterisme, anti-rasionalisme, serta perintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis dan merupakan penyumbang buat ide-ide modern menuju demokrasi dan persamaan. Dia juga dianggap punya sumbangan penting dalam hal pengaruh teori pendidikan modern. Telah lama dipermasalahkan di bidang teoritis bahwa manusia hampir pada hakekatnya merupakan produk alam sekitarnya (karena itu mudah berubah serta peka). Anggapan ini berasal pula dari tulisan-tulisan Rousseau. Dan sudah barang tentu, dia pun punya saham dalam hal pemikiran bahwa teknologi modern dan masyarakat itu sesuatu yang buruk. Dia pula yang memperkenalkan khayalan tentang "kualitas keprimitifan." Pada mulanya Rousseau tidak pernah menggunakan sebutan itu, dan juga dia tidak merupakan seorang pengagum penduduk pribumi pulau-pulau di laut selatan, atau pun orang-orang Indian. Pikiran tentang apa yang disebut "kualitas keprimitifan" telah dikenal jauh sebelum jaman Rousseau, dan penyair Inggris kenamaan, John Dryden, sudah menggunakan sebutan yang persis begitu lebih dari seabad sebelum Rousseau lahir ke dunia. Dan bukan pula Rousseau yang berpendapat dan bersikap bahwa masyarakat itu dasarnya brengsek. Malah sebaliknya, dia senantiasa menekankan bahwa masyarakat itu perlu untuk manusia.

Dan akan halnya Rousseau-lah yang mula-mula mencetuskan gagasan "kontrak sosial" itu pun sepenuhnya palsu. Gagasan ini sudah didiskusikan panjang-lebar oleh John Locke yang hasil karyanya sudah diterbitkan jauh sebelum Rousseau lahir. Bukti menunjukkan, filosof Inggris yang masyhur Thomas Hobbes telah pula mendiskusikan pikiran ini (kontrak sosial) bahkan sebelum John Locke.

Bagaimana pula ihwal penolakan Rousseau terhadap teknologi? Amatlah gamblang dan jelas bahwa dua abad sesudah Rousseau meninggal dunia menyaksikan tumbuhnya teknologi yang luar biasa. Penentangan Rousseau terhadap teknologi dengan begitu jelas sia-sia belaka. Kalau toh terasa ada gerutu anti teknologi dewasa ini, itu sama sekali bukanlah bertolak dari tulisan Rousseau melainkan akibat yang tak diharapkan dari penggunaan teknologi yang tak terkendali di abad akhir ini.

Banyak para pemikir mengusulkan bahwa faktor lingkungan punya makna penting dalam pembentukan karakter manusia, karena itu saya pikir tak ada alasan mengaitkan ini dengan pikiran Rousseau karena toh memang menjadi pendapat umum. Begitu juga nasionalisme, sudah merupakan faktor pendorong utama jauh sebelum Rousseau hidup dan peranannya dalam pertumbuhan nasionalisme ini tidaklah seberapa.

Apakah tulisan-tulisan Rousseau merintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis? Sampai batas tertentu memang tak dapat disangkal, dan mungkin lebih penting dari apa yang disumbangkan oleh Diderot dan d' Alambert. Tetapi, pengaruh Voltaire yang tulisan-tulisannya muncul lebih dulu, jumlahnya lebih banyak, lebih jelas arahnya, pokoknya lebih punya kaitan dari banyak segi.

Memang benar, Rousseau seorang anti-rasionalis diukur dari wataknya, khusus bertentangan dengan para penulis masyhur Perancis pada jamannya. Tetapi, anti-rasionalis bukanlah pula barang baru; kepercayaan politis serta sosial kita sering bertolak dari emosi dan prasangka, kendati kita coba-coba menyebutnya rasional sekedar satu alasan untuk meyakinkan mereka.

Tetapi, jika pengaruh Rousseau tidaklah sebesar anggapan para pengagumnya, bagaimanapun juga cukup meluas. Sebab, sepenuhnya benar bahwa dia merupakan faktor penting dalam hal pertumbuhan romantisme dalam kesusasteraan, dan pengaruhnya di bidang teori pendidikan berikut pemraktekannya telah membuktikan arti pentingnya. Rousseau memperkecil makna penting pendidikan anak-anak lewat buku bacaannya, karena dianggapnya lebih efektif belajar lewat pengalaman. (Kebetulan, Rousseau seorang penganjur gigih agar bayi minum susu ibu). Kedengarannya mencengangkan betapa seorang yang meninggalkan anaknya sendiri punya keberanian beri ceramah perihal bagaimana memelihara dan membesarkan anak-anak, tetapi tak usah diragukan bahwa gagasan-gagasan Rousseau punya pengaruh mendalam pada teori pendidikan modern.

Banyak pikiran menarik dan orisinal terdapat dalam tulisan-tulisan politik Rousseau. Tetapi yang paling menonjol dari kesemuanya itu adalah gairahnya yang berkobar-kobar terhadap terjelmanya persamaan hak dan derajat, dan perasaan yang membawa bahwa struktur masyarakat yang ada merupakan sesuatu yang tak tertahankan ketidakadilannya. ("Manusia dilahirkan merdeka; dan di mana-mana dia terbelenggu oleh rantai"). Rousseau sendiri tidak menganjurkan tindak kekerasan, tetapi jelas dia menggoda orang lain memilih revolusi kekerasan untuk mencapai perbaikan tingkat demi tingkat.

Pandangan Rousseau terhadap milik pribadi (dan juga terhadap pelbagai pokok masalah) sering bertentangan satu sama lain. Pernah dia menggambarkan hak milik pribadi itu merupakan "hak yang paling suci dari semua hak penduduk." Tetapi, bisa juga dibilang bahwa serangannya terhadap hak milik pribadi punya akibat lebih besar terhadap sikap para pembacanya ketimbang komentar-komentarnya yang bernada memuji dan menyanjung. Rousseau merupakan salah satu dari penulis modern pertama yang punya arti penting melabrak habis lembaga hak milik pribadi, karena itu dia bisa dianggap selaku pemula dari faham sosialisme dan komunisme modern.

Akhirulkalam, orang tidak boleh anggap sepele teori Rousseau di bidang konstitusi. Ide sentral tentang "Kontrak sosial" adalah, menurut bunyi kalimat Rousseau sendiri "pengalihan secara total seluruh hak-hak orang per orang kepada masyarakat secara keseluruhan." Kalimat ini mempersempit ruang gerak buat kebebasan pribadi atau untuk hak-hak asasi. Rousseau sendiri adalah seorang pembangkang terhadap penguasa, tetapi pengaruh pokok dari bukunya dapat dibuktikan kemudian oleh negara-negara totaliter.

Rousseau dikritik sebagai seorang kehinggapan penyakit syaraf yang gawat (belum lagi anggapan bahwa dia sinting), sebagai seorang lelaki chauvinis, seorang pemikir yang bikin resah dan pikirannya tidak praktis. Kritik-kritik macam ini umumnya dapat dibenarkan. Tetapi, yang lebih penting dari kekurangan-kekurangan yang ada pada Rousseau adalah pandangannya yang tajam dan kecerdasan yang orisinal yang terus berlangsung mempengaruhi pemikiran modern selama lebih dari dua abad.

Angket Sederhana

Karakter guru terbaik menurut saya adalah
1. Memotivasi: Seorang guru harus bisa memotivasi anak didiknya agar mempunyai semangat dalam belajar
2. Tepat waktu: Seorang guru harus tepat waktu dalam menjalankan tugasnya, tidak hanya murid yang harus tepat waktu dan dihukum saat terlambat masuk kelas
3. Mempunyai rasa humor: Seorang guru harus mempunyai rasa humor agar suasana belajar mengajar tidak membosankan bagi anak murid
4. Bijaksana dan tegas: Seorang guru harus mempunyai sikap yang bijaksana dan tegas
5. Mempunyai wawasan yang luas: Seorang guru harus mempunyai wawasan yang luas dalam mengajar, tidak hanya dalam bidang yang ia ajarkan namun juga dalam bidang lain.
6. Dapat mengetahui keadaan psikologis anak didiknya

Karakter guru terburuk menurut saya adalah
1. Jika guru tidak mengetahui keadaan psiologi anak didiknya: Seorang guru tidak hanya bisa mengajar namun guru juga harus mengetahui keadaan psikologi anak didiknya, jika anak itu tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan, jangan dimarahi dan jangan mengecap ia sebagai anak yang bodoh, karena jika itu terjadi ia tidak akan mempunyai semangat untuk bisa.
2. Egois: Jika seorang guru mempunyai pandangan berbeda terhadap sesuatu hal dengan anak muridnya, sang guru tidak boleh memaksakan kehendaknya bahwa pendapatnya adalah benar, karena mungkin saja seorang guru bisa salah.
3. Tidak tepat waktu: Seorang guru juga harus tepat waktu dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar
4. Terlalu serius dalam mengajar: Seorang guru jangan terlalu serius dalam mengajar, mengajar harus diselingi dengan humor agar anak murid bisa mudah menerima pelajaran dan tidak takut terhadap guru
5. Galak dan cepat emosi: Seorang guru tidak seharusnya mempunyai safat galak dan cepat marah karena anak murid bisa tidak mengerti, jika takut untuk bertanya dan anak murid juga tidak termotivasi dalam mengajar

Senin, 14 April 2008

Teori Pendidikan William James

James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan sebagai bagian dari diri untuk menjadikan diri yang lebih baik.

Sumbangan James yang paling berpengaruh dalam dunia pendidikan adalah hubungannya dengan susunan kebiasaan James, mengatakan:

“Hal yang paling utama disemua tingkat pendidikan adalah untuk membuat ketakutan kita menjadi sekutu, bukan menjadi lawan. Untuk menemukan dan mengenali kebutuhan kita dan memenuhi kebutuhan kita dalam hidup. Untuk itu kita harus terbiasa, secepat mungkin, semampu kita menjaga diri dari jalan yang membawa kerugian diri kita, seperti menjaga diri kita dari penyakit. Semakin banyak hal itu kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan terbiasa, semakin banyak kemampuan kita yang dapat digunakan untuk hal penting lainnya.”

Dalam pembahasan mengenai metode susunan kebiasaan, James memberikan 4 aturan sebagai berikut:

1. Lengkapi dirimu dengan kekuatan dan ambilah keputusan secepat mungkin.

2. Tidak ada pengecualian dalam kesempatan sampai kebiasaan baru telah tertanam dihidupmu

3. Ambilah kesempatan yang paling pertama saat mengambil tindakan

4. Jagalah kebiasaan itu agar tetap ada dengan memberikan dorongan kecil setiap hari.

Teori Pendidikan Erward L Thorndike

Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949) teori belajar Thorndike disebut “Connentionism” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering disebut juga “Trial and error” dalam rangka menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu. Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penilaiannya terhadapt tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku annak anak serta orang dewasa.

Objek penelitian dihadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan membiarkan objek melakukan berbagai aktivitas untuk merespon situasi itu, dalam hal ini objek mencoba berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam membuat koneksi sesuatu reaksi dangan stimulasinya.

Ciri-ciri belajar dengan trial and error:

1. Ada motif pendorong aktivitas

2. Ada berbagai respn terhadap situasi

3. Ada aliminasi respon-respon yang gagal atau salah

4. Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan dari penelitian itu

Teori Pendidikan John Dewey

Menurut John Dewey, sekolah adalah lembaga penyelenggara pendidikan yang mempumyai maksud dan tujuan untuk membangkitkan sikap hidup demokratis dan untuk memperkembangkannya. Hal ini harus dilakukan dengan berpangkal pada pengalaman –pengalaman anak. Harus diakui bahwa tidak semua pengalaman berfaedah, oleh karena itu sekolah harus memberikan “bahan pelajaran” sebagai pengalaman-pengalaman yang bermanfaat bagi masa depan anak sekaligus juga anak dapat mengalaminya sendiri. Sehingga anak didik dapat menyelidiki, menyaring, dan pengatur pengalaman tadi.

Pandangan progresivisme mengenai konsep belajar bertumpu pada anak didik. Disini anak didik dipandang sebagai makhluk yang mempunyai kelebihan, dibandingkan makhluk lain, yaitu akal dan kecerdasan. Dan dalam proses pendidikanlah peserta didik dibina untuk meningkatkan keduanya.

Menurut progresivisme, proses pendidikan mempunyai dua segi, yaitu psikologis dan sosiologis. Dari segi sosiologis, pendidik harus dapat mengetahui tenaga-tenaga atau daya-daya yang ada pada anak didik yang akan dikembangkan. Psikologinya seperti yang berpengaruh di Amerika, yaitu pikologi dari aliran behaviorisme dan pragmatisme. Dari segi sosiologis, pendidik harus mengetahui ke mana tenaga-tenaga itu harus dibimbing. John Dewey mengatakan bahwa tenaga-tenaga pendidikan itu harus diabdikan pada kehidupan sosial; jadi mempunyai tujuan sosial. Maka pendidikan adalah proses sosial dan sekolah adalah suatu lembaga sosial.

Jawaban Komentar Diskusi No 2 dan 3

2. Proses psikologi yang berpengaruh dalam proses belajar:

a. Motivasi, motivasi berasal dari tingkah laku → keseimbangan → ketidak seimbangan → kebutuhan → motivasi.

b. Perasaan, perasaan timbul karena adanya kesediaan kontak kemudian kita dapat menilai sesuatu yang sudah terpadu dalam diri kita dengan cara positif atau negative.

c. Ingatan, ingatan adalah segala kesan-kasan dan pengalaman-pengalaman lampau yang tertinggal jejaknya.

d. Fantasi, fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan tanggapan-tanggapan baru. Dilapangan pendidikan menciptakan tanggapan-tanggapan baru dengan cara menghayati dan memahami, misalnya akidah dan sejarah.

e. Perhatian, perhatian adlah suatu aktivitas jiwa yang bertugas selektif terhadap rangsangan-rangsangan yang sampai kepada kita.

f. Pengamatan, pengamatan adalah aktifitas jiwa yang memungkinkan manusia mengenali rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya, dengan kemampuan inilah kemungkinan manusia mengenali milieu hidupnya.

g. Tanggapan, tanggapan dibentuk melalui pengertian. Kegunaan tanggapan adalah untuk membuat kesan, kesannya berupa kesan tertentu dan merujuk pada kesan yang sejenis.

3. a. William James

William James (1842-1910), mungkin adalah filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh, dilahirkan di kota New York , tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa.
Pendidikan dasarnya tidaklah biasa dan berganti-ganti, dikarenakan seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Selama thun-tahun itu, dia hanya bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sekolah sebenarnya. Setelah mendalami seni selama beberapa tahun, dia menyadari bahwa seni bukanlah bidangnya; dan pada tahun 1861 dia masuk ke Lawrence Scientific School di Cambridge, yang memberikan karir di bidang sains dan koneksi dengan Universitas Harvard yang terus berlangsung seumur hidupnya.

Saat berusia 35 tahun, dia telah menjadi dosen di universitas ini. Dia menjadi instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Dia adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengarunya pada kehidupan pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling berpengaruhnmya, The Principles Of Pshychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan modern yang sangat berpengaruh. Pemikirannya terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal, buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada “ Bapak Pendidikan Psikologi Modern” ini.

b. John Dewey

John dewey dilahirkan di Burlington Amerika pada tanggal 20 Oktober tahun 1859 M, dan meninggal 1 Juni 1952 M, di New York. Sesudah mendapat diploma ujian kandidat, ia 2 tahun menjadi guru (1879). Tiga tahun kemudian ia menjadi mahasiswa lagi dan mendapat gelar doctor dalam filsafat (1884). Ia diangkat menjadi dosen lalu asisten professor dan kemudian professor di Michingan. Sebagai professor dalam filsafat di Chicago, ia memimpin juga dibidang Pedagogik dan mendirikan suatu sekolah percobaan untuk menguji dan mempraktekkan teorinya. Sepuluh tahun ia bekerja keras pada universitas ini dan mengumpulkan serta mendidik orang-orang yang akan meneruskan cita-citanya.Pada tahun 1904 sampai 1931 ia bekerja pada Universitas Columbia di New York, disamping memberikan kuliah filsafat ia juga sering di undang oleh berbagai negara untuk memberikan kuliah, seperti : Jepang, China, Turki, Mexico, Rusia, dan Inggris. Dan pada usianya yang ke-93 ia meninggal dunia pada tahun 1952.

c. L. Tohrndike

Edward lee thorndike meski secara teknis seorang fungsionalis, namun ia telah membentuk tahapan behaviorisme Rusia dalam versi Amerika. Thorndike (1874-1949) mendapat gelar sarjananya dari Wesleyan University di Connecticut pada tahun 1895, dan master dari Hardvard pada tahun 1897. ketika disana, dia mengikuti kelasnya Williyams James dan merekapun cepat menjadi akrab.dia menerima bea siswa di Colombia, dan mendapatkan gelar PhD-nya tahun 1898. kemudian dia tinggal dan mengajar di Colombia sampai pension pada tahun 1940.

Dan dia menerbitkan suatu buku yang berjudul “Animal intelligence, An experimental study of associationprocess in Animal”. Buku ini yang merupakan hasil penelitian Thorndike terhadap tingkah beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing, dan burung.yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang dianut oleh Thorndike yaitu bahwa dasar dari belajar (learning) tidak laian sebenaranya adalah asosiasi, suatu stimulum akan menimbulkan suatu respon tertentu.

Teori ini disebutdengan teori S-R. dalam teori S-R di katakana bahwa dalam proses belajar, pertama kali organisme (Hewan, Orang) belajar dengan cara coba salah (Trial end error). Kalau organisme berada dalam suatu situasi yang mengandung masalah, maka organisme itu akan mengeluarkan serentakan tingkah laku dari kumpulan tingkah laku yang ada padanya untuk memecahkan masalah itu. Berdasarkan pengalaman itulah , maka pada saat menghadai masalah yang serupa, organisme sudah tahu tingkah laku mana yang harus di keleluarkan nya untuk memecahkan masalah. Ia mengasosiasikan suatu masalah tertentu dengan suatu tingkah laku tertentu. Seekor kucing misalnya, yang di masukkan dalam kandang yang terkunci akan bergerak, berjalan, meloncat, mencakar dan sebagainya sampai suatu saat secara kebetulan ia menginjak suatu pedal dalam kandang itu sehingga kandang itu terbuka. Sejak itu, kucing akan langsung menginjak pedal kalau ia dimasukkan dalam kandang yang sama.

Sabtu, 12 April 2008

Teori Hirarki Kebutuhan ABRAHAM MASLOW

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah sampai yang sulit untuk dicapai. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.


Kebutuhan Maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak penting. Untuk dapat merasakan suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat dibawahnya.


Lima kebutuhan dasar Maslow:


Kebutuhan fisiologis

Contohnya adalah: Sandang/pakaian, pangan/makanan, papan/rumah, dan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.


Kebutuhan keamanan dan keselamatan

Contohnya adalah: Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.


Kebutuhan sosial

Contohnya adalah: Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain sebagainya.


Kebutuhan penghargaan

Contohnya adalah: Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan lain sebagainya.


Kebutuhan aktualisasi diri

Contohnya adalah: Kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.